Hutan

Komitmen Gubernur Papua Barnabas Suebu terbilang progresif meski belum sepenuhnya teruji. Pertengahan Maret, ia melayangkan sebuah undangan terbuka didepan Pengusaha Kamar dagang dan Industri (Kadin). Isinya ajakan untuk menamkan investasi, mengelola dan memanfaatkan hutan di Pulau Cendrawasih.

Tentu saja undangan tersebut membuat kaget sebagaian orang, pertanyaannya, akankah hutan papua bernasib sama seperti hutan di Sumatra dan Kalimantan? Akankah investasi dan konservasi berjalan seiring? Bisakah pemanfaatan kekayaan hutan mengalirkan kesejahteraan pada pendududk lokal?

Akankan hutan di Papua akan bernasib sama dengan hutan-hutan yang ada di Sumatra dan Kalimantan?

Ambil Contoh hutan di Riau yang pada tahun 1982 luas hutan menjapai 6,2 juta ha, sekarang tinggal 2,7 Juta hutan. (sumber Walhi, suntingan dari media Indonesia 26 Maret 2008) atau seperti Lahan Lahan di Kalimantan yang berdasarkan catatan masyarakat perhutanan Indonesia komisi Kalimantan Barat lajuperusakan hutan setiap tahunnya menjapai 165 ribu hektar hutan.

Akankah hutan Papua akan bernasib sama dengan Hutan Hutan di Pulau Sumatra dan Kalimantan???

Semua Jawabanya ada pada Pemda Papua serta pihak-pihak terkait dalam melaksanakan Mega Program ini harus ekstra hati-hati. Peratuaran Perundang undangan harus sinergi dengan penegakkan serta pelaksanaannya...!!!

Sungguh Suatu Tindakan Yang sangat mulia jika dapat memanfaatkan (Investasi) hutan berjalan seiring dengan tindakan pemeliharaan (Konserfasi).

Semoga ini tidak hanya menjadi wacana saja tetapi hal ini harus dibuktikan.

"Masyarakat sudah muak dengan janji, Kami Butuh Bukti"

Jangan Mengorbankan Masyarakat kecil, jangan mengorbankan masyarakat adat yang tidak tahu-menahu.

Jangan Kita serakah hanya demi perut hanya demi makanan dan minuman yang setiap harinya hanya numpang lewat sebentar dari Mulut masuk ke kerongkongan ngendon sebentar di usus dan Keluar dalam bentuk fases. sungguh, Pemimpin yang berpihak pada rakyat pemimpin yang dibutuhkan saat ini....!!





Read On 0 komentar