Pingin jadi PNS

Kritik gue ya...
Sejatinya aku pingin kerja mapan ya kaya kebanyakan orang pastinya pingin jadi PNs. tapi ndak ada kesempatan buat gue. Sekarang kerjaannya cuman lontang-lantung ga tentu arah,... ngeblog juga ga keruan huh.... sedih pingin nangis tapi ga bisa... rasanya pingin mati aja.
Read On 0 komentar

Menyusun pipa-pipa masa depan

Hari ini jum'at 20 Maret 2009. tak terasa sudah 2 bulan di tahun yang bersio kerbao ini aku lalui, huh... kenapa bagi sebagian orang hari ini (Jum'at ) terasa baga hari yang pendek? padahal kalao ku iitung-itung umlah jamnya tak berkurang satu pun (tetap 24 Jam).
Tak terasa ya hidupku telah tenggelam di dalam rutinitas yang banyak orang bilang meenjemukan ini. Yah.. pagi ini aku baru tersadar bahwa aku sudah terlam bat satu jam.....
Read On 0 komentar

I'd Love You To Want Me

I'd Love You To Want Me
When I saw you standing there
I about fell off my chair
When you moved your mouth to speak
I felt the blood go to my feet

Now it took time for me to know
What you tried so not to show
Something in my soul just cried
I see the want in your blue eyes

Chorus :
Baby, I'd love you to want me
The way that I want you
The way that it should be
Baby, you'd love me to want you
The way that I want to
If you'd only let it be

You told yourself years ago
You'd never let your feelings show
The obligation that you made
For the title that they gave

Baby, I'd love you to want me
The way that I want you
The way that it should be
Baby, you'd love me to want you
The way that I want to
If you'd only let it be

Now it took time for me to know
What you tried so not to show
Something in my soul just cried
I see the want in your blue eyes

Baby, I'd love you to want me
The way that I want you
The way that it should be
Baby, you'd love me to want you
The way that I want to
If you'd only let it be
Read On 0 komentar

Lapar


Kritik gue ya...
lapar sekali rasanya
Bukan karena puasa dan bukan karena dalam rangka program diet
Ini terjadi karena, ga punya uang...
Read On 2 komentar

Peta situs Departeman Pendidkman Nasional


Buka Semua | Tutup Semua
Halaman Utama
Profile Depdiknas
Sejarah
Visi Misi
Struktur Organisasi
Direktori
Peta Lokasi
Galeri Photo
Galeri Video
Galeri Audio
Sistem Pendidikan
Rencana Strategis
Laporan Kinerja
Statistik Pendidikan
Publikasi Pendidikan
Produk Hukum
Layanan Pendidikan
Forum Pendidikan
Link Pendidikan
Webmail
Kritik dan Saran
Kuesioner
Saran & Kritik
SETJEN
ITJEN
DIKTI
MANDIKDASMEN
PLS
PMPTK
BALITBANG

http://www.depdiknas.go.id/
Read On 0 komentar

Peliharalah air ludahmu baik-baik


Jakarta Kamis 5 Februari 2009. Saat itu jakarta terasa sejuk karena seharian diguyur hujan. Sebagiancelana panjang dan kaos hitam ku juga sedikit basah saat berteduh di jembatan bus way Pasar baru guna menghindari derasnya hujan yang disertai dengan angin kencang.
Setelah puas memuntahkan air hujan langitpun kembali cerah, dan seketika itupub aku beranjak dari tempat berteduhku dan menyetop bis yang akan mengantarkan aku ke stasiun senen untuk reserfation tiket untuk temanku yang kan pergi ke blora, untuk tujuan yang entah aku sendiripun ndak tahu.
Sampai di stasun senen aku dengan mudah mendapatkan tiket sesuai dengan permuintaan teman ku. Setelah selesai urusan ku dengan petugas reserfation Stasiun pasar senen yang kurang ramah itu aku bergegas pergi meninggalkan stasiun. Jalan menuju jalur bis P2 pun aku susuru, mulai dari jalan diterminal bis senen sampai jembatan penyebrangan ke Mol Atrium Senen.
Tak beberapa lama akupun sampai di jalan gunung sahari tempat trayek bis P2 berjalan. Tak beberapa lama akupun berdiri di pinggir bahu jalan menantikan datangnya bis P2 yang aku kira bis yang takbagus-bagus amat apalagi untuk melayani jalur-jalur utama di ibukota. Asap tebal yang meyebul dari kenalpot tak jarang membuat pengendara yanga da disamping bis geram, bahkan beberapakali bis yang aku naiki mogok dan dengan sukarela aku harus ikut mendorong bis ketepi agar tidak berakibat macet. Sungguh perbuatan mulia karena itu. Ah tidak aku pikir aku hanya kasihan saja dengan kenek yang tak kuat mendorong bis itu ke tepi. Walau terkadang aku dibuat mangkel oleh ulah sang krenek karena begitu naik belum apa-apa udah di mintain ongkos jalannya, dengan muka masam lagi dan tak ada tegur sapa, yang ada hanya bunyi recehan yang dikocok dalam telapak tangan yang dianggap dia sebagai isyarat. Isyarat gombal menurutku. Tapi apalah daya aku pun harus berpura-pura tahu apa yang dimaksudkan si kernek itu. mungkin inilah gambaran secuil dari wajah ibukota yang bopeng dan tak ramah ini, huih...!
Setelah 5 menit bis tak datang akupun mulai menyulut sebatang rokok untk mengusir rasa jenuhku. baru aja aku menyulut rokok, eh ada beerapa orang pria yang rurun dari mikrolet dan meludah dengan angkuhnya didepanku dan bergegas pergi. Asu kataku seketika didalam hati, Lugah itu aku lihat putih agak sedikit berbusa. Dengan melihat sekeliling akupun kembali mengumpat jakarta, Asu jakarta memang tak ada etik sedikitpun dalam bertingkah laku pikirku.
Agar tidak jengkel berkelanjutan akupun berinisiatif untuk geser 5 meter dari ludahan itu, eh tak beberapa lama muncul seseorang yang jalan kaki dari arah RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Sampainya didepanku iapun dengan tanpa beban dosa kembali meludah didepanku, Busyet..! Harga ludah di jakarta memang luar biasa, jika kita sedikit sadar tanpa air ludah kita tidak dapat mencerna makanan dengan baik. Huk jakarta....!!! Ungkapan apa lagi yang pas untukmu Jakarta? Tak sadarkah kamu atau sedikit berbenahlah untuk masa depan mu yang lebih baik. Kalao kamu tetap seperti ini aku ragu kamu bisa berubah lebih baik....!
Read On 0 komentar

Sejarah dan realitas kenyataan yang ada

Sedih rasanya saat ini. Aku sedih rasanya, sedih-sedih dan sedih hanya itu kata yang aku bisa katakan sedih... sedih teramat sedih. Tuhan yakinkan aku lindungilah aku dari hal-hal yang mendekati kesedihan. Kalau itu terjadi atas kehendak mu lapangkanlah dadaku... Amin.
Read On 0 komentar